Senin, 28 Februari 2011

Arti Persahabatn

Pertemanan atau yang sering di sebut dengan persahabatan adalah salah satu kata yang sudah Familiar terdengar di telinga anda. Lalu pertanyaannya apakah anda sudah tau apa yang dimaksud dengan persahabatan itu?
Mungkin apa yang anda pikirkan sekarang bisa menjadi jawaban dari persahabatan.

Sebenarnya arti persahabatan itu adalah suatu bentuk kerja sama dan saling memahami antara dua orang atau lebih. Persahabatan bisa membuat orang senang tetapi juga bisa membuat orang itu menderita.. Kebanyakan itu persahabatan akan membawa dampak yang positif pada kehidupan kita.

Lalu apakah persahabatan bisa disamakan dengan seorang teman? Sebenarnya bila diambil dalam arti yang simple itu bisa disamakan. Tapi jika di ambil arti yang lebih dalam itu sebenarnya sangat jauh berbeda. Seseorang bisa menjadi teman kita kapan saja, di mana saja, dan dalam waktu yang singkat. Jika kita bertemu dengan seseorang di suatu tempat dan kita berkenalan dengan dia, maka secara otomatis dia menjadi 1 daftar teman kita.

Tapi lain halnya dengan persahabatan, seseorang bisa menjadi sahabat tidak dalam waktu yang singkat. Pasti butuh waktu menjadi sahabat, karena didalam arti persahabatan dibutuhkan yang namanya kepercayaan, kesetian, sepemikiran, kejujuran dan juga hal-hal lain yang bisa menjadi bahan untuk membangun suatu persahabatan.

Dalam arti persahabatan itu tidak ada yang namanya mementingkan diri sendiri, ataupun terserah kepada apa yang di usulkan (Ikut-Ikut aja). Persahabatan tuh harus ada yang namanya kesepakatan dan pemikiran yang sejalan dengan apa yang kita pikirkan dengan apa yang sahabat kita pikirkan, dan terutama harus adanya kejujuran di dalamnya.

Seringkali ada anggapan persahabatan itu sanggup mengungkapkan perasaaan yang tidak dapat seorang sahabat atau orang yang menjalani persahabatan itu sendiri dibandingan dengan hubungan dengan pertemanan biasa. Tapi sebenarnya itu ada benarnya juga sih.

Lalu pertanyaannya apakah anda sudah menjadi sahabat yang baik bagi sahabat anda, atau anda hanya memanfaatkan persahabatan itu sebagai keuntungan bagi anda?
Baca selanjutnya >>

Sajak Persahabatan

Dan seorang remaja berkata,
Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.
Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati,
yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.

Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya,
kau tiada takut membisikkan kata Tidak
di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata Ya.

Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya;
kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan,
segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi,
dengan kegembiraan tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;

Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya,
mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.

Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya,
bukanlah cinta,
tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?

Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan,
biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Karena dalam titisan kecil embun pagi,
hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.
Baca selanjutnya >>

Tentang Persahabatan

Persahabatan bukan seberapa besar pengorbananmu untukku atau sebaliknya

Persahabatan juga bukan tentang lamanya waktu saat kita berbagi

Persahabatan juga bukan siapa yang lebih dahulu datang

Persahabatan juga bukan tentang seberapa ngerti aku tentang kamu atau sebaliknya

Persahabatan juga bukan sekedar seberapa banyak kenangan yang tercipta

Persahabatan hanya tentang siapa yang datang dan tak akan pernah pergi
Baca selanjutnya >>

Kamis, 24 Februari 2011

Jejak-Jejak Persahabatan

Dari putih biru, menuju putih abu-abu... melengkapi goresan jejak persahabatan di masa sekolah.

Putih abu-abu, sebuah langkah menuju perubahan. Banyak perubahan, karena masa ini adalah jembatan menuju dewasa.

Terlalu panjang untuk dilukiskan karena setiap langkah yang menggores jejak di masa ini amatlah berharga...

semua indah...
ceria itu, tawa itu, tangis itu, perjuangan itu...
semua begitu istimewa

jejak persahabatan yang akan tetap membekas begitu lekat
jejak persahabatan yang mungkin tak akan terganti
jejak persahabatan yang bahkan melahirkan sebuah persaudaraan yang tak ternilai

tak ada kisah panjang untuk jejak di masa ini. Namun, ada sebuah jalinan cerita terpanjang di ruang memori yang akan tetap tersimpan rapi dan semoga tak terhapus.

terimakasih kawan, yang telah memberikan makna persahabatan menuju sebuah perubahan...
terimakasih kawan, yang telah mengajarkan materi kehidupan yang sangat bermanafaat hingga kini...
terimakasih kawan, yang telah menjadi saudara dan saudari dalam bingkai indah itu...

dan
khusus untuk saudari-saudari tercinta, terimakasih telah menjadi keluarga dan bagian penting dalam masa putih abu2 ini, terimakasih untuk cinta tulus kalian dan terimakasih telah menjadi "pembangkit" tersendiri untuk sosok tidak nyata ini...

Masa ini adalah masa terakhir dalam jejak persahabatan di masa sekolah. Semoga setiap jejak itu bisa menjadi bekal untuk langkah-langkah selanjutnya.
Semoga jejak-jejak itu kan memperkuat langkah selanjutnya...
Baca selanjutnya >>

Persahabatan ini

Satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari putih abu-abu adalah persahabatan
Awalnya hanya sebuah kata yang sering didengar dan diucapakan
Tapi, detik yang berjalan membuat kita sadar
Saat ini kita sedang menjalaninya
Sebuah persahabatan putih abu-abu
Indah memang….
Meskipun harus diawali dengan merangkak dan tertatih
Perbedaan yang sulit untuk disamakan
Namun akhirnya kita sadar
Biarlah perbedaan tetap menjadi perbedaan
Tak perlu disamakan
Karena Allah menciptakan pebedaan agar manusia bisa saling melengkapi
Saat ini, kita memang belum bisa menjadikan persahabatan ini sempurna
Namun kita masih tetap berusaha merajutnya menjadi lebih indah
Tak banyak waktu yang tersisa
Tapi masih banyak hal yang bisa dilakukan
Untuk menjadikan persahabatan ini lebih indah….
Baca selanjutnya >>

Saat ini

Saat ini aku masih mengenakan baju kebesaranku
Putih abu-abu yang penuh coretan masa SMA
Semua cerita ini kelak akan ku lipat rapi bersama putih abu-abu
Menjadi bagian kepingan puzzle dalam hidupku
Perlahan akan ku kumpulkan kepingan-kepingan ini
Dan suatu saat nanti akan menjadi rangkaian puzzle
Tentang sebuah cerita kehidupan
Tak akan pernah ku lupakan masa ini
Karena tentu puzzle ku tak akan pernah sempurna
Tanpa satu kepingan masa SMA

Ku tulis ini saat pelajaran listening B.Inggris
09.33 AM Sabtu, 5 Februari 2011
Baca selanjutnya >>

Kamis, 13 Januari 2011

Indahnya Persahabatan Dalam Islam

Manusia dalam hidupnya tidak bisa lepas dari orang lain. Bergaul menjadi fitrah dan kebutuhan dasar manusia. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia harus menjalin hubungan dengan sesamanya. Kehadiran orang lain adalah suatu keharusan karena manusia tidak bisa hidup sendiri.

Menyadari hal diatas, dalam menjalin hubungan persahabatan dengan orang lain, manusia harus menjunjung tinggi prinsip simbiosis mutualisme (hubungan yang saling menguntungkan). Dan hubungan yang semata-mata hanya untuk memperoleh ridha Allah SWT. Bukan hanya untuk tujuan tetentu yang hanya menguntungkan diri sendiri. Karena bila demikian, ikatan tersebut tidakakan kekal. Persahabatan itu akan hilang seiring tergapainya tujuan yang diinginkannya. Sebagaimana perkataan Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, “Sesungguhnya siapa saja yang senang kepadamu karena adanya keinginan, maka ia akan berpaling darimu jika telah tercapai keinginannya”.

Nabi Muhammad SAW pernah mengibaratkan ikatan persahabatan antar dua orang muslim dengan kedua belah tangan. Beliau tidak memakai perumpamaan lain karena jalinan hubungan antar kedua tangan sangat cocok untuk dijadikan, ibarat dalam menjalani hubungan sesama manusia. Kita bisa melihat bagaimana kedua belah tangan saling membantu satu sama lain dalam usaha menggapai tujuan. Keduanya bersatu padu dalam mewujudkan tujuan. Keduanya melebur menjadi satu untuk mencapai tujuan yang sama.

Demikian juga jalinan persahabatan manusia akan lebih indah seandainya dilandasi dengan semangat kerjasama sebagaimana kedua belah tangan. Mereka senantiasa saling bahu-membahu untuk mencapai bersama. Menanggung bersama setiap kesedihan yang menimpa. Dan setiap kebahagiaan akan selalu dinikmati bersama. Dalam situasi dan kondisi apapun jalinan kerjasama terus berlanjut. Saling membantu saat dibutuhkan walau tanpa diminta serta saling menjaga rahasia dan aib. Bersabda, “Paling utamanya amal baik ialah memberi kegembiraan kepada saudaramu yang beriman”. (HR. Ibnu Abi Dunya).

Selain itu, seseorang dalam bergaul juga dituntut untuk selalu menampakkan wajah ceria. Mengucapkan salam jika bertemu. Memaafkan bila terjadi kekeliruan. Saling memberi nasihat. Sama-sama mendo’akan karena do’a seseorang untuk temannya mudah terkabulkan. (HR. Muslim). Dan yang paling sulit adalah saling mengorbankan harta benda yang dimilki. Imam Al-Ghazaali membagi 3 jenis sikap manusia dalam memberikan pengorbanan terhadap orang lain. Pertama, memposisikan teman sebagaimana hamba sahaya atau budak. Dalam arti selalu memenuhi kebutuhannya meskipun tanpa diminta. Kedua, memposisikannya seperti diri sendiri. Sehingga apa yang dimilki rela untuk digunakan bersama. Ketiga, tingkatan tertinggi dalam pengorbanan. Yaitu selalu mengutamakan kepentingannya dari pada kepentingan sendiri.

Indahnya persahabatan antar orang mukmin sehingga bisa menumbuhkan rasa persaudaraan yang kokoh dapat kita baca pada kisah sahabat Muhajirin dan Anshor. Terutama kisah antara Sa’ad bin Rabi’ dengan Abdurrahman bin ‘Auf. ” Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya” ucap Sa’ad kepada Abdurrahman untuk membantu memringankan Abdurrhman. “Silahkan pilih separuh hartaku dan ambillah,” tegas Sa’ad. Bahkan Sa’ad bin Rabi’ menambah penawarannya, ” Akupun mempunyai dua orang istri, coba perhatikan yang lebih menarik perhatianmu, akan kuceraikan ia hingga engkau dapat memperistrinya”.

Dari kisah diatas, kita bisa membaca betapa kuatnya ikatan persahabatan dan rasa persaudaraan antar sahabat Anshar dan Muhajirin. Sebuah ikatan yang dilandasi ketulusan dan keikhlasan. Ikatan yang betul-betul karena untuk meraih ridha Allah SWT. Bukan karena untuk maksud tertentu.

Semoga kisah diatas bisa dijadikan sebagai pedoman amal perbuatan kedua yang sangat dicintai oleh ALLAH SWT yaitu “menyambung tali silaturahim”.
Baca selanjutnya >>